Aku mengejutkan saudara tiriku dengan quickie sebelum ayah pulang. Lengkungannya yang lebar meminta lebih ketika aku menjelajahi tubuhnya yang bahenol, lalu menghujaninya dengan susu.
Aku bersantai di sofa, berjemur di bawah kehangatan sinar matahari sore, ketika saudara tiri perempuanku menerobos pintu depan.Sosoknya yang bahenol sudah cukup membuat jantung siapa saja berdebar, dan aku tidak terkecuali.Saat aku berbaring di sana, mengagumi lekuk tubuhnya yang cukup, tiba-tiba aku merasakan desakan liar untuk mencicipinya.Kutarik dia ke kamar tidur, di mana aku melanjutkan untuk meracauinya, lidahku menjelajah setiap inci tubuhnya yang ranum.Tapi itu tidak cukup bagiku.Aku ingin menembusnya, merasakan memeknya yang ketat dan hangat membungkusihkan tubuhku.Saat aku menusuk ke dalamnya, aku dapat merasakan kehadiran ayahku.Kulihat pintu hanya terbayang-bayang di luar pintu.Ketika akhirnya aku selesai dengan tubuh yang menggeletar, aku puas dengan tubuh yang gemetar dan berkilat.