Air ludah membasahi wajahku saat aku dengan antusias melahap kontol hitam besar. Kedalaman tenggorokanku yang intens membawa kenikmatan yang luar biasa, meninggalkan pantatku siap untuk perjalanan liar.
Dalam hujan lebat, wajahku menjadi kanvas untuk air liur yang membanjir.Pasanganku, seorang pejantan hitam yang berpenis besar, sangat ingin melepaskan kontolnya yang besar, ukuran dan ketebalannya yang tak tertandingi.Saat aku berlutut di hadapannya, bibirku terbuka untuk mengantisipasi, siap untuk menelan kejantanannya.Pemandangan denyutannya mengirimkan getaran pada tulang belakangku, bukti kejantananya.Dengan rintihan, aku membawanya masuk, lidahku menari di atas panjangnya, menikmati setiap incinya.Tangannya mencengkeram kepalaku, membimbingku lebih dalam, nafasnya yang panas menerpa rasa.Rasanya yang keras, mengirimnya ke seluruh batang kemaluanku yang membusung penuh ke dalam pantatnya.Tapi sekarang aku tidak pernah terangsang, aku memancarkan gairah pada penisnya, dan fokus pada pantatku, penisnya yang bulat untuk meneteskan semua perhatianku.Dan kini batangnya bergumpal di mulutku, membuat gairahku bercampur dengan gairah, gairah untuk cintanya pada penisnya.