Istriku membantuku di dapur, tapi tidak dengan memasak.Dia selalu siap memuaskan kebutuhanku, dan dia tidak keberatan melakukannya di depan kamera.
Dalam panasnya dapur, istriku membantuku menyiapkan makan.Saat kami bekerja berdampingan, gairah kami menyala.Tak tahan dengan daya tarik gerakan menggodanya, aku mendapati diriku takluk pada rayuannya.Dengan senyum nakal, ia mengungkapkan bahwa ia telah mendambakan sesuatu yang lebih dari sekedar makanan.Tangannya menjelajahi tubuhku, menyulut api dalam diriku.Saat kami pindah ke meja makan, hasrat kami mengambil alih.Intensitas hubungan kami teraba, saat kami kehilangan diri dalam dekapan masing-masing.Tubuh kami saling membelit dalam tarian kenikmatan, saat kami menjelajahi setiap inci satu sama lain.Suara gairah kami memenuhi ruang kamar, kami pasrahkan untuk makan bukan hanya menyiapkan makanan, melainkan hasrat murni, melainkan hasrat yang menggebu.